Priitttttttttttttttttt,,,!" Seorang Polisi berkumis
tebal menyuruh minggir sepeda motor yang di kendarai oleh Onyod yang
kebetulan nggak pake Helm.
Onyod digiring ke Pos Polisi:
Polisi (dengan memelintirkan kumisnya ke atas): "Apa pangkat elu, kagak pake helm, apa elu mau coba-coba nyari perkara sama Polisi heh,,,?" Bentak polisi ke Onyod dengan suara keras.
Onyod (ngga ada rasa takut, bersuara ketus): "Pangkat gw Kapten, Pak,,,!"
Polisi (meluruskan kembali kumisnya ke arah bawah dan bersuara pelan): "Waduh, maaf, Pak, saya hanya becanda tadi. Dimana kesatuan Bapak kalo saya boleh tau,,,?"
Onyod (ngga pake senyum): "Gw kapten kesatuan sepakbola, Pak,,,!"
Polisi (dengan nada meremehkan dan mulai memelintirkan kumisnya lagi): "Halaaah, lu cuma kapten sepakbola toooh. Coba, mana SIM lu,,,? Eh, ngomong-ngomong kapten sepakbola mana...?"
Onyod (tetep nggak pake senyum ngomongnya): "Kesebelasan KODIM di kantor sebelah depan itu. Ini juga gw mau latihan, lu mau ikutan nggak,,,?"
Polisi (mengelus dan meluruskan kembali kumisnya ke bawah dan ngomong dengan suara yang sangat pelan): "Oh, nggak-nggak nanti aja kapan-kapan saya ikutan. Silakan melanjutkan perjalanan. Selamat latihan, Pak,,,"
Onyod digiring ke Pos Polisi:
Polisi (dengan memelintirkan kumisnya ke atas): "Apa pangkat elu, kagak pake helm, apa elu mau coba-coba nyari perkara sama Polisi heh,,,?" Bentak polisi ke Onyod dengan suara keras.
Onyod (ngga ada rasa takut, bersuara ketus): "Pangkat gw Kapten, Pak,,,!"
Polisi (meluruskan kembali kumisnya ke arah bawah dan bersuara pelan): "Waduh, maaf, Pak, saya hanya becanda tadi. Dimana kesatuan Bapak kalo saya boleh tau,,,?"
Onyod (ngga pake senyum): "Gw kapten kesatuan sepakbola, Pak,,,!"
Polisi (dengan nada meremehkan dan mulai memelintirkan kumisnya lagi): "Halaaah, lu cuma kapten sepakbola toooh. Coba, mana SIM lu,,,? Eh, ngomong-ngomong kapten sepakbola mana...?"
Onyod (tetep nggak pake senyum ngomongnya): "Kesebelasan KODIM di kantor sebelah depan itu. Ini juga gw mau latihan, lu mau ikutan nggak,,,?"
Polisi (mengelus dan meluruskan kembali kumisnya ke bawah dan ngomong dengan suara yang sangat pelan): "Oh, nggak-nggak nanti aja kapan-kapan saya ikutan. Silakan melanjutkan perjalanan. Selamat latihan, Pak,,,"
